Kucing sphynx (dahulu bernama Canadian hairless) adalah salah satu ras kucing yang memiliki bulu sangat pendek dan sedikit sekali. Jika dilihat sekilas, kucing sphynx tampak tidak memiliki bulu sama sekali, namun jika diamati lebih seksama tubuh kucing ini ditumbuhi rambut halus di beberapa bagian, seperti telinga, kaki, ekor, dan didekat organ kelamin. Kucing sphynx berasal dari kanada Namun, penyebarannya dapat ditemukan di beberapa tempat seperti Kanada, Perancis, Maroko, Meksiko, Rusia,Australia dan Amerika serikat. Kucing ras sphynx merupakan salah satu jenis kucing hasil rekayasa genetik Di Indonesia, kucing impor yang unik ini memiliki harga tergolong mahal, yaitu dapat mencapai 25 juta rupiah.
Kucing spynx memiliki ukuran badan sedang, tegap dan bulat pada bagaian perut serta dada yang lebar. Kepalanya berbentuk segitiga dan lebih panjang jika dibandingkan dengan lebarnya. Dahinya ras bengal rata dan tulang bagian pipi menonjol. Ukuran hidungnya pendek dengan lekukan yang jelas atau terkadang hanya terdapat sedikit lekukan. Dagunya tegas dan memiliki sedikit kumis pendek atau terkadang sama sekali tanpa kumis. Kucing ini memiliki telinga besar dan lebar pada bagian bawah dengan posisi berdiri tegak, serta bagian dalam telinga tidak berbulu. Matanya terbuka lebar dan berbentuk bulat seperti buah lemon dengan ujung bagian luar mengarah ke telinga.
Kucing spynx juga memiliki ukuran leher yang panjang, bulat dan berotot. Kakinya panjang dan proposional dengan ukuran tubuhnya, serta kaki depan yang lebih ramping dan lebih pendek dari kaki belakang. Jari kaki panjang dengan telapak kaki tebal. Ekor ras bengal berukuran panjang dan berbentuk cambuk, diujung ekor terdapat sedikit bulu menyerupai ekor singa. Kulit pada seluruh tubuhnya memiliki sedikit bulu bertekstur sangat halus, dan membentuk kerutan di bagian kepala, badan dan kaki.
Secara umum, kucing sphynx terkenal sebagai kucing yang sehat dan kuat. Namun, tidak adanya bulu tebal yang menutupi tubuhnya seringkali menimbulkan masalah kesahatan. Ketiadaan bulu tersebut biasanya membahayakan anak kucing sphynx yang baru lahir dan menyebabkan kerentanan terhadap infeksi saluran pernafasan.
Kucing ini juga memiliki sistem pencernaan yang cukup sensitif, terutama pada saat masih kecil. Kucing sphynx akan mengalami diare selama berminggu-minggu jika diberi obat bius dan obat-obatan lain, serta makanan yang mengandung kadar protein kurang dari 80 persen. Penyakit diare tersebut juga bisa muncul jika kucing ini berpindah rumah atau diadopsi oleh pemilik baru.Selain itu, kucing ras sphynx juga rentan terkena penyakit-penyakit kucing pada umumnya. Oleh karena itu, kucing sphynx wajib diberi imunisasi ketika masih kecil untuk menghindari penyakit-penyakit kucing yang parah dan mungkin dapat menular.
No comments:
Post a Comment